CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Wednesday, November 21, 2012

Aku, hanya diantara pelupuk mata bukan dihatimu

Biar aku ceritakan lagi perasaanku. Tentangmu yang selalu saja mengelilingi otakku. Menjadi pusat perhatianku. Menjelma menjadi khayal yang tak tahu apa nyatanya.
Kalau berbicara tentang perasaan aku untuk Kamu, sama seperti berbicara surga dan neraka. Mereka nyata, tapi belum bisa terlihat. Perasaanku nyata, tapi tidak dapat kau rasa dan kau lihat.
Setiap bangun pagiku, melihat wajah manismu yang selalu tersenyum dan diam dalam frame kaca di dinding kamarku. Aku mencuri foto wajah manismu, untuk sekedar hilangkan sedikit rasa rinduku di setiap bangun pagi.
Memang, aku dan kamu tidak terlalu terpisah jauh, walau ketika disekolah aku bisa memandangmu, dan kau tidak memandangku, tapi apakah saat itu hati kita bertemu ? entahlah hati.
Pernah sesaat kau beri senyum padaku, dan itu hanya untuk memberi selamat atas kemenangan kecil, seandainya kau senyum selamanya untukku, dimulai saat aku dan kau merajut ikatan hati.
Aku sadar, aku, perhatianku, sikapku, derai air mataku, rasa resahku, dan segala yang kulakukan demi kamu, hanya ada diantara pelupuk mata, bukan di hatimu.


Sesaat saja, izinkan aku ukir hatimu.
Jangan hanya jadikan aku kiasan yang sekejap menghilang dari pelupuk matamu

Thursday, November 8, 2012

kamu selalu begitu

Kau selalu saja mengatakan hal yang tidak ingin ku dengar
Aku terlalu mengerti maksudmu, karena itulah aku tak ingin dengar,
Aku berpura-pura tidak tahu menahu, tapi kau semakin memojokkanku
Kemudian dengan sombongnya kau berkata, kata-kata yang menyakitkan itu
Kau selalu saja mengatakan hal yang ingin aku lupakan
Aku terlalu paham tentang pembicaraanmu, karena itulah aku tak ingin ingat
Aku berpura-pura telah melupakannya, tapi kau terus menyudutkanku
Kemudian dengan lembutnya kau berkata, kenangan yang menyebalkan itu
Jika kau tak suka aku
Maka katakan dan menjauhlah dariku
Jangan membunuhku perlahan dengan kata-katamu yang tajam
Kata-kata itu menusukku lebih tajam dari pisau
Tak terlihat dan lukanya takkan bisa hilang
Jika kau tak suka aku
Maka jangan hanya memojokkanku
Kau hanya bisa menyerangku dengan semua kelemahan dan kekuranganku
Kau membunuhku perlahan-lahan, membunuh kesabaranku
Aku ingin menutup mulutmu dan mengembalikan kata-katamu
Kau terkadang membicarakan hal-hal yang tak bisa kumengerti
Kau tak peduli aku mengerti atau tidak, yang penting kau bicara
Kau tak pernah mau mendengarkan kata-kataku
Kau merasa kata-katamulah yang benar dan takkan salah
Aku akan jujur
Aku tak suka padamu
Aku tidak gampang membenci seseorang
Tapi aku gampang menyembunyikan kebencianku
Aku masih bisa memperlihatkan senyum dan kebaikanku
Meskipun aku sangat membencimu
Walaupun aku harus berdusta, aku akan berpura-pura
Aku tidak ada dendam padamu
Aku tidak ingin dibenci, karena itu aku tidak mau membenci
Tapi terkadang kau bertindak diluar batas kemampuanku menerima
Aku bisa menerima semua cemoohanmu, caci makimu, emosimu
Dan semua hal negative untukku dengan lapang dada
Yahtapi jika aku sudah mengambil sikap DIAM
Itu artinya, aku sudah berada dititik puncak
Titik puncak emosiku
Terkadang, aku berfikir
Lebih baik diam, karena diam menyisakan berjuta misteri
Kau membencinya kan??
Kau boleh tetap melanjutkan ocehanmu yang tak penting itu
Aku hanya akan diam dan mendengarkan semuanya dengan sabar
Aku tak akan kabur dari siapapun yang ingin menjatuhkanku
Karena aku akan menabung kritikanmu untuk kesuksesanku
Kau boleh tetap melanjutkan tawamu yang tak bisa di rem
Aku, sesekali akan ikut tertawa agar aktingku sempurna
Aku berpura-pura menjadi orang yang bodoh didepanmu
Tak apa, asal aku bisa mentertawakan diriku sendiri
Lebih baik begitu, daripada aku terus mentertawakan orang lain.
Aku memang pantas untuk ditertawakan
Berbuatlah sesuka hatimu, dan aku akan berbuat sebaliknya
Aku memang bodoh, saking bodohnya
Aku selalu saja berhasil membuatmu tertawa dan menjatuhkanku
Tertawalahdan aku akan tertawa juga
Kau mentertawakan kebodohanku
Dan aku mentertawakan diriku, Aku memang sangat bodoh
Kata-katamu masih menyayatku dengan kejinya
Lebih tajam dari benda apapun didunia
Aku akan bertahan dengan rasa sakit ini
Karena suatu saat rasa sakit ini akan menjadi obat
Kau pasti tertawa terbahak-bahak mendengarkan kata-kataku
Silahkan tertawa.tertawalah sampai puas
Sampai rahangmu mungkin tidak bisa ditutup kembali
Aku melukiskan semua kekesalanku pada kertas kosong
Berharap semua hanya akan berakhir dalam goresan tinta
Aku ingin kebencian ini terhapus dengan sendirinya
Aku ingin mengakhiri kata-kata negatifmu tentangku
Dengan caraku sendiri :')

Tuesday, November 6, 2012

ada yang gugur (Ilma Malyana Ahmad)

ada daun yang gugur di pintu rumahku
kekuningan warnanya, tanda segalanya berakhir

ada daun yang gugur di jendela rumahku
hitam warnanya, tanda segalanya terlambat

ada ranting tajam, pecahkan kaca rumahku
runcing belingnya, tanda segalanya pupus

apa yang terjadi ?
apa yang aku lewati ?
kala aku datang dan mencari
yang ada hanya mayat mayat yang terbaring lusuh di sini


Thursday, October 25, 2012

izinkan putar balik keadaan

Kala hujan disore ini hadir, membasahi permukaan yang awalnya sudah basah karna hujan kecil sebelumnya.
Air mataku, turun menanti hadirmu, membicarakan sesuatu yang sanggat aku tunggu.
Saat itu, disaat kau katakan "Aku menyayangimu", disaat kau hadir datang sebagai sang pelipur rindu.
   Dan kini, disaat ini, saat yang berbeda dengan saat yang lalu.
   Menikmati hujan yang tak pernah membawamu hadir kembali.
   Untuk mengatakan hal yang sama.
Sesal ini menuntunku untuk hidup sakit terpuruk tanpamu dimasa depan.
Berjuang untuk tegar, bersabar untuk sesuatu yang mungkin hasilnya akan besar.
Walau nyatanya nihil.
   Andai masa lalu itu aku rekam, agar bisa aku ubah dan kusimpan dalam kaset kecil.
   Mungkin hidupku tidak seperti ini.
   Tertinggal jauh dengan kenangan yang sedikit demi sedikit menghilang dari ingatanku.
Tuhan, kalau waktu kau izinkan untuk memutar balik keadaan.
Aku hanya ingin merekam kisah itu
menjadi Kaset lama tentangnya, namun kenangan yang tidak pernah usai bagiku :')

Wednesday, October 24, 2012

Tuhan, Peluk Aku (Y Alfriyanti)




Tuhan,
kemarilah turun ke sini
injak tanah ini dan peluk aku
lalu rasakan telapak kaki
yang terpanggang
tanah kering terpecah karena panas
gulungan ombak yang menari
daun daun jati yang kering rontok dan sebagian terbakar
aku jejaki pantura
hampir setiap senti
kau pun kuharap begitu
Tuhan,
kemarilah
turun kesini, lebih dekat lagi
rasakan angin kering
yang menyelusup lewat pori pori
mata mata yang menyedihkan
kau lihat kan Tuhan?

Inikah Teguran-Mu ? yang harusnya bukan untukku ? :”)


Aku seseorang yang sulit, bahkan tidak mampu untuk melihat orang lain yang dekat denganku harus menjauh. Rasanya yang buatku tidak menentu. Padahal bukan hak ku untuk menentukan mereka harus dekat atau tidak. Hampir sama seperti ibuku. Bagi beberapa orang mungkin tidak perduli dengan sikap orang yang mungkin ingin menjauh atau mendekat. Sedangkan aku, sangat berbeda.
Mendengar celotehan mereka yang kadang membangkitkan hati, dan mendengar ocehan mereka yang kadang harus bisa menegarkan hati sendiri. Awalnya, aku tidak perduli pada apapun yang mereka katakan, yang penting mereka ada untukku, untuk bisa membuatku bahagia walau entah hati mereka seperti apa.
Akhir-akhir ini, sering, bahkan hampir setiap hari, yang aku dengar dari mereka hanya ocehan, bukan celoteh yang membangkitkan. Seakan hari hari yang awalnya kebahagiaan, harus berganti, berputar menjadi sebaliknya, menjadi hari yang tidak pernah diinginkan.
Lama kelamaan, jenuh jenuh jenuh yang berputar di otakku, bukan ini yang aku inginkan. Telingaku yang mendengung mendengar kata bising yang terucap melalui mulut-mulut tidak terjaga dari hati yang sudah ternoda. Ah,, Tuhan, aku LELAH !
Inikah Teguran-Mu ? yang harusnya bukan untukku ? :)

Tuesday, October 23, 2012

Lalu, apa yang salah ketika sahabat romantis ?

   Nyatanya, tidak selalu pacar lebih prihatin dibanding sahabat. Terkadang sahabat lebih romantis dan mengerti dibanding pacar. Ini bukan kisahku, tapi ini kisah seseorang yang ku kenal, lebih tepatnya teman seangkatanku. Pacarnya tidak terlalu care dengannya, disekolah mereka terlihat saling tidak memperdulikan, kadang temanku yang menunggu perhatiannya, dan tidak jarang kekasihnya yang menunggu perhatiannya.
   Coba bayangkan, apa dengan begitu terus menerus bisa terlihat romantis ? -,-
   Tentunya, yang akan mendengarkan keluh ia saat perhatiannya dihiraukan adalah sahabatnya. Kadang sahabat berkata Sabar ya sayang, nanti juga dia ngerti ko atau  eh, lu cewe kuat, masa digituiin lemah ? Gue yakin lo kuat. Dibacanya aja udah kebayang gimana perhatiannya sahabat sama kita. Tapi entah kenapa orang nganggep kalo sahabat cewe ngomong ke sahabatnya lagi kaya gitu, suka di anggap Lesbie padahal itu Cuma sebagai penyemangat aja :)
          So, apa yang salah ketika sahabat romantis ?



Mengais Masa lalu (Dwitasari)


Kamu selalu mengajariku mengais-ngais masa lalu 
Memaksaku untuk kembali menyentuh kenangan
 
Terdampar dalam bayang-bayang yang kau gurat secara sengaja
 
Seakan-akan sosokmu nyata
 
Menjelma menjadi pahlawan kesiangan
 
Yang merusak kebahagiaan
Dalam kenangan 
kau seret aku perlahan
 
Menuju masa yang harusnya aku lupakan
 
Hingga aku kelelahan
 
Hingga aku sadar
 
bahwa aku sedang dipermainkan
Inikah caramu menyakitiku? 
Inikah caramu mencabik-cabik perasaanku?
 
Apa dengan melihat tangisku
 
itu berarti bahagia buatmu?
 
Apa dengan menorehkan luka di hatiku
 
berarti kemenangan bagimu?
Siapa aku di matamu? 
Hingga begitu sulit kau melepaskanku dari jeratanmu
Apakah boneka kecilmu ini dilarang untuk bahagia? 
Apakah wayang yang sering kau mainkan ini dilarang untuk mencari kebebasan?
 
Mengapa kau selalu perlakukan aku seperti mainan?
 
Kapan kau ajari aku kebebasan?
Ajari aku caranya melupakan
Meniadakan segala kecemasan
 
Meniadakan segala kenangan
Nyatanya derai air mataku 
Hanya disebabkan olehmu
Ajari aku caranya melupakan 
Sehingga aku lupa caranya menangis
 
Sehingga aku lupa caranya meratap
 
Karena aku selalu kenal air mata
Aku hanya ingin tertawa 
Sehingga hati aku
 
mati rasa akan luka


@Dwitasari


Thursday, October 18, 2012


Ketika Aku Mencoba Untuk Menyayangimu, apakah kamu Akan berusaha Melupakan aku ? :’)

~ilma Malyana ahmad


Kalau aku sudah mencoba berusaha untuk meyakinkanmu bahwa aku yang terbaik, apa kah kau akan menghargai itu ?

                                                                         ~ilma Malyana ahmad


Kalau Aku Sahabat Terbaikmu, Apakah Dia sahabat Paling Baik Bagimu ? :’)

4 Jam Lalu Aku Masih Menuggumu


Aku seorang yang menggemari sastra, memahami, mengerti dan membuatnya. Awalnya aku kira ini hanya hobi, ternyata ini cita-cita yang tidak pernah aku duga.
     Dia, seseorang yang semakin membuatku menyukain sastra, membuatku menyukai sebuah syair yang bermaksud menyayangi, syair yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa. Dia membuatku menyukai sebuah cerpen, yang bermaksud menceritakan segala perasaanku padanya. Dia juga membuatku mulai menyukai menunggu. Menunggunya untuk menyukaiku, menunggunya untuk terlebih dahulu mengutamakan perasaannya padaku.
     Dia seseorang yang acuh tapi tak pernah membuatku jenuh menanti. Dia seseorang yang egois tapi tak pernah membuatku menangis karna lama menunggu. Aku tau dia tak menyukaiku, aku tau diapun tak tau bahwa aku menyukainya.
     Banyak karya sastra yang sudah kuhasilkan, mayoritas berkisahkan tentang dia, tentang bagaimana perasaanku untuknya. Pernah aku berniat untuk memberikan 1 cerpen hasilku untuknya, tentang perasaanku yang kuubah perannya menjadi orang lain.
     Aku menemuinya di sekolah, mengatakan bahwa sore ini aku ingin menemuinya di taman dekat danau kota. Walaupun ia tetap acuh dengan apa yang kubicarakan, tetapi ia masih menghargaiku, ia bilang ia akan datang nanti sore untuk menemuiku.
     Pukul 3 sore, dengn hati yang tidak menentu, dengan perasaan yang masih simpang siur, aku menunggunya di kursi taman dekat danau kota. Satujam berlalu, jam 4 sudah lewat, iapun belum datang, tapi aku tetap yakin ia datang. Tiba-tiba hujan turun, air hujan yang membuatku menjadi basah kuyup karna menunggunya di kursi taman itu, hingga pukul 5 sore, hujan belum juga reda, sama seperti dia belum juga datang.
     Dalam hati, mulai ada perasaan yang membuatku lelah untuk menunggunya, hujan yang belum juga reda, menuntunku untuk menurunkan hujan baru dari mataku, entah mengapa aku harus meyakin nangis, sedangkan aku yakin bahwa ia akan datang. Tak terasa pukul 7 malam, menjadikanku merubah semua perasaanku, menjadikan aku membuang semua perasaanku membuang semua perasaanku yang sudah ku tuliskan melalui sastra.
     Baru kali ini, dan mungkin hanya ini, rasa kejenuhanku mulai tumbuh, rasa pesimisku mulai hadir. Dan hatiku yang lelah membawaku untuk pulang, membuang apa yang telah aku siapkan untuknya yang sudah luntur terbasahi derasnya hujan dan air mata.
Aku tak tau engkau datang atau tidak ketaman itu, yang jelas 4 jam lalu aku masih menunggumu, dengan seluruh perasaanku. Dan mulai aku beranjak dengan seluruh kekecewaanku, aku tak akan menunggumu lagi. 

Tuesday, October 9, 2012


Belajarlah Sebisa Kau Mengingat, Ingatlah Pelajaran Sebisamu :D

Wednesday, September 26, 2012

kalau kau bisa rasa, rasakanlah aku cemburu :')

   Lihat ? air mataku hari ini kembali terlukis di lekuk pipiku. entah apa yang aku tangisi, yang jelas tentang kepedihan hati seorang perempuan yang masih menanti. awalnya aku rasa biasa, aku melihatnya bahagia, aku bisa melihatnya tertawa, bahkan lebih leluasa dan itu tanpa kehadiranku. Aku hanya melihat, bukan aku yang ada disitu :)
Dengar ? Jeritanku yang memohon pada Tuhan agar kau tidak pergi dariku untuk kemudian bersamanya, menjalin sesuatu yang baru. "Tuhan aku mohon tidak, aku mohon tempatkan ia bersamaku" barkali kali aku teriakan itu dalam hati, jeritan atas keperihannku melihat mu bersama orang yang lain :)
Merasakan kah ? Dorongan hatiku yang mendorong terus hatimu untuk tetap dekat dengan hatiku. untuk tetap bersama, rasakah kau tentang itu ? :)

   Mungkin, biar aku jauh dulu darimu.
   Agar kau bisa bernafas tanpa hadirku yang menyempitkan rongga paru-parumu.
   Agar aku pun bisa melihat, apakah kau akan merasa kehilangan aku dari hidupmu.
  Tidak kah kau sadar ?
Tidak kah kau LIHAT ?
Tidak kah kau DENGAR ? 
Tidak kah kau MERASAKAN ?

Kalau kau bisa rasa, rasakanlah aku cemburu :')

Tuesday, September 18, 2012

Ketika Kau Buang Segalanya Kemarin Sore :')

  Aku hanya seorang penulis sknario, tidak menjadi pemain, tidak berperan dan hanya diam memikirkan kelanjutan ceritaku. Dia, seseorang yang ku kagumi, pemain di ceritaku, bahkan dia peran utama didalamnya.
Ku jadiakan dia seseorang yang sangat baik dalam cerita, walau dalam kenyataannya dia adalah orang yang acuh, tidak memperdulikan sekitarnya, namun sangat pandai.
kubuat dirinya selalu terlihat baik dalam ceritaku, ku buat 180 derajat berbeda dengan yang nyatanya :) walau aku harus berbohong dalam ceritaku tentang wataknya yang berbeda, tapi apakah aku salah jika aku ingin bisa tersenyum, ketika nanti ceritaku selesai dan aku membacanya ulang :)
setelah 1 bulan, aku berhasil menyelesaikan cerita itu :) niatku ingin memberikannya pada dia, agar dia bisa membaca dan secara tidak langsung sama seperti dia membaca hatiku.
Setelah dia mau menerimanya di sore itu, langsung dia membacanya didepanku dan bertanya "siapa tokoh lelaki ini ?" dan spontan ku jawab "kamu". Dan secara spontan juga dia melemparnya jauh dari genggaman tangannya dan berkata "untuk apa kau tulis semua kebohongan itu ? aku adalah aku, aku tidak pernah merasakan diriku  sama seperti yang kau tuliskan itu! untuk apa pula kau berikan itu padaku, aku jelas sangat tidak suka membacanya! pergi kau jangan usik dan bawa aku dalam hidupmu kembali!" jawabnya yang menggetarkan badanku, menghentikan sejenak helaan nafasku, dan membuat air mataku terjatuh berlumur teruraikan diwajah lelahku.
Saat itu yang terfikirkan "seakan aku sampah dimatamu" :')
   dan rasanya sakit Ketika Kau Buang Segalanya Kemarin Sore :')