Aku seseorang yang sulit, bahkan
tidak mampu untuk melihat orang lain yang dekat denganku harus menjauh. Rasanya
yang buatku tidak menentu. Padahal bukan hak ku untuk menentukan mereka harus
dekat atau tidak. Hampir sama seperti ibuku. Bagi beberapa orang mungkin tidak
perduli dengan sikap orang yang mungkin ingin menjauh atau mendekat. Sedangkan aku,
sangat berbeda.
Mendengar celotehan mereka yang
kadang membangkitkan hati, dan mendengar ocehan mereka yang kadang harus bisa
menegarkan hati sendiri. Awalnya, aku tidak perduli pada apapun yang mereka
katakan, yang penting mereka ada untukku, untuk bisa membuatku bahagia walau
entah hati mereka seperti apa.
Akhir-akhir ini, sering, bahkan
hampir setiap hari, yang aku dengar dari mereka hanya ocehan, bukan celoteh
yang membangkitkan. Seakan hari hari yang awalnya kebahagiaan, harus berganti,
berputar menjadi sebaliknya, menjadi hari yang tidak pernah diinginkan.
Lama kelamaan, jenuh jenuh jenuh
yang berputar di otakku, bukan ini yang aku inginkan. Telingaku yang mendengung
mendengar kata bising yang terucap melalui mulut-mulut tidak terjaga dari hati
yang sudah ternoda. Ah,, Tuhan, aku LELAH !
Inikah Teguran-Mu ? yang harusnya
bukan untukku ? :”)
0 comments:
Post a Comment