CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Thursday, October 25, 2012

izinkan putar balik keadaan

Kala hujan disore ini hadir, membasahi permukaan yang awalnya sudah basah karna hujan kecil sebelumnya.
Air mataku, turun menanti hadirmu, membicarakan sesuatu yang sanggat aku tunggu.
Saat itu, disaat kau katakan "Aku menyayangimu", disaat kau hadir datang sebagai sang pelipur rindu.
   Dan kini, disaat ini, saat yang berbeda dengan saat yang lalu.
   Menikmati hujan yang tak pernah membawamu hadir kembali.
   Untuk mengatakan hal yang sama.
Sesal ini menuntunku untuk hidup sakit terpuruk tanpamu dimasa depan.
Berjuang untuk tegar, bersabar untuk sesuatu yang mungkin hasilnya akan besar.
Walau nyatanya nihil.
   Andai masa lalu itu aku rekam, agar bisa aku ubah dan kusimpan dalam kaset kecil.
   Mungkin hidupku tidak seperti ini.
   Tertinggal jauh dengan kenangan yang sedikit demi sedikit menghilang dari ingatanku.
Tuhan, kalau waktu kau izinkan untuk memutar balik keadaan.
Aku hanya ingin merekam kisah itu
menjadi Kaset lama tentangnya, namun kenangan yang tidak pernah usai bagiku :')

Wednesday, October 24, 2012

Tuhan, Peluk Aku (Y Alfriyanti)




Tuhan,
kemarilah turun ke sini
injak tanah ini dan peluk aku
lalu rasakan telapak kaki
yang terpanggang
tanah kering terpecah karena panas
gulungan ombak yang menari
daun daun jati yang kering rontok dan sebagian terbakar
aku jejaki pantura
hampir setiap senti
kau pun kuharap begitu
Tuhan,
kemarilah
turun kesini, lebih dekat lagi
rasakan angin kering
yang menyelusup lewat pori pori
mata mata yang menyedihkan
kau lihat kan Tuhan?

Inikah Teguran-Mu ? yang harusnya bukan untukku ? :”)


Aku seseorang yang sulit, bahkan tidak mampu untuk melihat orang lain yang dekat denganku harus menjauh. Rasanya yang buatku tidak menentu. Padahal bukan hak ku untuk menentukan mereka harus dekat atau tidak. Hampir sama seperti ibuku. Bagi beberapa orang mungkin tidak perduli dengan sikap orang yang mungkin ingin menjauh atau mendekat. Sedangkan aku, sangat berbeda.
Mendengar celotehan mereka yang kadang membangkitkan hati, dan mendengar ocehan mereka yang kadang harus bisa menegarkan hati sendiri. Awalnya, aku tidak perduli pada apapun yang mereka katakan, yang penting mereka ada untukku, untuk bisa membuatku bahagia walau entah hati mereka seperti apa.
Akhir-akhir ini, sering, bahkan hampir setiap hari, yang aku dengar dari mereka hanya ocehan, bukan celoteh yang membangkitkan. Seakan hari hari yang awalnya kebahagiaan, harus berganti, berputar menjadi sebaliknya, menjadi hari yang tidak pernah diinginkan.
Lama kelamaan, jenuh jenuh jenuh yang berputar di otakku, bukan ini yang aku inginkan. Telingaku yang mendengung mendengar kata bising yang terucap melalui mulut-mulut tidak terjaga dari hati yang sudah ternoda. Ah,, Tuhan, aku LELAH !
Inikah Teguran-Mu ? yang harusnya bukan untukku ? :)

Tuesday, October 23, 2012

Lalu, apa yang salah ketika sahabat romantis ?

   Nyatanya, tidak selalu pacar lebih prihatin dibanding sahabat. Terkadang sahabat lebih romantis dan mengerti dibanding pacar. Ini bukan kisahku, tapi ini kisah seseorang yang ku kenal, lebih tepatnya teman seangkatanku. Pacarnya tidak terlalu care dengannya, disekolah mereka terlihat saling tidak memperdulikan, kadang temanku yang menunggu perhatiannya, dan tidak jarang kekasihnya yang menunggu perhatiannya.
   Coba bayangkan, apa dengan begitu terus menerus bisa terlihat romantis ? -,-
   Tentunya, yang akan mendengarkan keluh ia saat perhatiannya dihiraukan adalah sahabatnya. Kadang sahabat berkata Sabar ya sayang, nanti juga dia ngerti ko atau  eh, lu cewe kuat, masa digituiin lemah ? Gue yakin lo kuat. Dibacanya aja udah kebayang gimana perhatiannya sahabat sama kita. Tapi entah kenapa orang nganggep kalo sahabat cewe ngomong ke sahabatnya lagi kaya gitu, suka di anggap Lesbie padahal itu Cuma sebagai penyemangat aja :)
          So, apa yang salah ketika sahabat romantis ?



Mengais Masa lalu (Dwitasari)


Kamu selalu mengajariku mengais-ngais masa lalu 
Memaksaku untuk kembali menyentuh kenangan
 
Terdampar dalam bayang-bayang yang kau gurat secara sengaja
 
Seakan-akan sosokmu nyata
 
Menjelma menjadi pahlawan kesiangan
 
Yang merusak kebahagiaan
Dalam kenangan 
kau seret aku perlahan
 
Menuju masa yang harusnya aku lupakan
 
Hingga aku kelelahan
 
Hingga aku sadar
 
bahwa aku sedang dipermainkan
Inikah caramu menyakitiku? 
Inikah caramu mencabik-cabik perasaanku?
 
Apa dengan melihat tangisku
 
itu berarti bahagia buatmu?
 
Apa dengan menorehkan luka di hatiku
 
berarti kemenangan bagimu?
Siapa aku di matamu? 
Hingga begitu sulit kau melepaskanku dari jeratanmu
Apakah boneka kecilmu ini dilarang untuk bahagia? 
Apakah wayang yang sering kau mainkan ini dilarang untuk mencari kebebasan?
 
Mengapa kau selalu perlakukan aku seperti mainan?
 
Kapan kau ajari aku kebebasan?
Ajari aku caranya melupakan
Meniadakan segala kecemasan
 
Meniadakan segala kenangan
Nyatanya derai air mataku 
Hanya disebabkan olehmu
Ajari aku caranya melupakan 
Sehingga aku lupa caranya menangis
 
Sehingga aku lupa caranya meratap
 
Karena aku selalu kenal air mata
Aku hanya ingin tertawa 
Sehingga hati aku
 
mati rasa akan luka


@Dwitasari


Thursday, October 18, 2012


Ketika Aku Mencoba Untuk Menyayangimu, apakah kamu Akan berusaha Melupakan aku ? :’)

~ilma Malyana ahmad


Kalau aku sudah mencoba berusaha untuk meyakinkanmu bahwa aku yang terbaik, apa kah kau akan menghargai itu ?

                                                                         ~ilma Malyana ahmad


Kalau Aku Sahabat Terbaikmu, Apakah Dia sahabat Paling Baik Bagimu ? :’)

4 Jam Lalu Aku Masih Menuggumu


Aku seorang yang menggemari sastra, memahami, mengerti dan membuatnya. Awalnya aku kira ini hanya hobi, ternyata ini cita-cita yang tidak pernah aku duga.
     Dia, seseorang yang semakin membuatku menyukain sastra, membuatku menyukai sebuah syair yang bermaksud menyayangi, syair yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa. Dia membuatku menyukai sebuah cerpen, yang bermaksud menceritakan segala perasaanku padanya. Dia juga membuatku mulai menyukai menunggu. Menunggunya untuk menyukaiku, menunggunya untuk terlebih dahulu mengutamakan perasaannya padaku.
     Dia seseorang yang acuh tapi tak pernah membuatku jenuh menanti. Dia seseorang yang egois tapi tak pernah membuatku menangis karna lama menunggu. Aku tau dia tak menyukaiku, aku tau diapun tak tau bahwa aku menyukainya.
     Banyak karya sastra yang sudah kuhasilkan, mayoritas berkisahkan tentang dia, tentang bagaimana perasaanku untuknya. Pernah aku berniat untuk memberikan 1 cerpen hasilku untuknya, tentang perasaanku yang kuubah perannya menjadi orang lain.
     Aku menemuinya di sekolah, mengatakan bahwa sore ini aku ingin menemuinya di taman dekat danau kota. Walaupun ia tetap acuh dengan apa yang kubicarakan, tetapi ia masih menghargaiku, ia bilang ia akan datang nanti sore untuk menemuiku.
     Pukul 3 sore, dengn hati yang tidak menentu, dengan perasaan yang masih simpang siur, aku menunggunya di kursi taman dekat danau kota. Satujam berlalu, jam 4 sudah lewat, iapun belum datang, tapi aku tetap yakin ia datang. Tiba-tiba hujan turun, air hujan yang membuatku menjadi basah kuyup karna menunggunya di kursi taman itu, hingga pukul 5 sore, hujan belum juga reda, sama seperti dia belum juga datang.
     Dalam hati, mulai ada perasaan yang membuatku lelah untuk menunggunya, hujan yang belum juga reda, menuntunku untuk menurunkan hujan baru dari mataku, entah mengapa aku harus meyakin nangis, sedangkan aku yakin bahwa ia akan datang. Tak terasa pukul 7 malam, menjadikanku merubah semua perasaanku, menjadikan aku membuang semua perasaanku membuang semua perasaanku yang sudah ku tuliskan melalui sastra.
     Baru kali ini, dan mungkin hanya ini, rasa kejenuhanku mulai tumbuh, rasa pesimisku mulai hadir. Dan hatiku yang lelah membawaku untuk pulang, membuang apa yang telah aku siapkan untuknya yang sudah luntur terbasahi derasnya hujan dan air mata.
Aku tak tau engkau datang atau tidak ketaman itu, yang jelas 4 jam lalu aku masih menunggumu, dengan seluruh perasaanku. Dan mulai aku beranjak dengan seluruh kekecewaanku, aku tak akan menunggumu lagi. 

Tuesday, October 9, 2012


Belajarlah Sebisa Kau Mengingat, Ingatlah Pelajaran Sebisamu :D