CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Tuesday, October 25, 2016

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR 2

NAMA          : ILMA MALYANA AHMAD
NPM             : 13516450
KELAS         : 1-PA-01

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR 2
(Moment-moment yang berkaitan dengan Cinta & Kasih sayang )

        Cinta, secara bahasa ialah rasa sangat kasih dan sayang, atau sangat tertarik hatinya. Adapun dari segi bahasa, cinta adalah ungkapan perasaan jiwa, ekspresi hati dan gejolak naluri yang menggelayuti hati seseorang terhadap kekasihnya.Sedangkan menurut Kahlil Gibran, cinta ialah perasaan untuk dirinya sendiri. Cinta adalah kekuatan manusia yang paling tinggi. Cinta adalah sumber segalanya, kita tidak akan dapat mewujudkan setiap impian kita tanpa cinta.
        Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.
        Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta yaitu perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan suka kepada seseorang. Kasih sayang merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan antara pria dan wanita yang diakhiri dengan pernikahan, maka saat berumah tangga maka mereka bukanlah lagi bercinta akan tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang.
        Dalam kasih sayang, masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
         
         Sekilas tentang pengertian cinta dan kasih sayang secara umum, kali ini saya akan menceritakan bagaimana saya mendefinisikan cinta melalui beberapa moment yang berasil saya dapatkan dari tempat-tempat yang saya kunjungi, juga dari orang-orang yang saya kenal dan yang secara spontan saya liat itu adala moment yan berubungan dengan cinta dan kasih sayang.

          Moment yang pertama saya dapatkan adalah pada saat saya berkunjung ke Bandung, saya bertemu dengan 2 orang kakak kelas saya saat SMA, mereka adalah A Hikmat dan Teh Fiqi. Mereka saat ini sedang menjalani hubungan  sebagai “Pacar”, mereka sudah berpacaran selama 5 tahun 2 bulan. Tetapi tahun-tahun yang mereka lewati itu tidak mudah, karena mereka menjalaninya dengan LDR (Long Distance Relationship). A Hikmat berkuliah di Bandung sedangkan Te Fiqi di Serang-Banten.

        Menurut saya, Cinta dan Kasih sayang yang tulus adalah sesuatu yang tidak memandang seberapa jauh jarak yang memisakan, yang terpenting adalah kepercayaan dari setiap yang menjalaninya, kejujuran yang selalu ada di setiap harinya. Karena Cinta dan Kasih sayang yang dijalani dengan LDR itu akan sulit tanpa Kejujuran dan Kepercayaan.

     Moment kedua yang saya dapatkan adalah pada saat saya berkunjung ke acara ulangtahun anak dari teman kakak saya, tempatnya di Asrama Yatim Pasar Minggu. Biasanya acara ulangtahun  anak-anak dirayakan di tempat makan atau di tempat bermain, tetapi kali ini orangtuanya mengadakan acara ulangtahun anaknya bersama dengan anak yatim piatu. Rasanya sangat berbeda seperti ulangtahun anak-anak biasanya, Keyra (Nama anak yang berulangtahun) tidak potong kue ulang tahun. Disana hanya ada acara berdoa bersama dan membagikan bingkisan kecil untuk anak-anak yang ada disana. Sangat terasa betapa bahagianya anak-anak yatim piatu disana mendapatkan bingkisan itu. Walaupun acaranya sangat sederana, tetapi sangat berkesan karna bisa ikut berbagi bersama anak-anak yang cinta dan kasihsayangnya sudah tidak lengkap.

        Menurut saya, Cinta dan Kasihsayang  adala sesuatu yang sangat indah bila bisa dibagi bersama orang-orang yang tepat. Cinta dan Kasihsayang adalah sesuatu yang sangat sederana, tidak bisa di beli dengan materi, karena cinta dan kasihsayang itu dirasakan. Berbagi cinta dan kasih sayang pada oranglain, terutama pada anak-anak yatim piatu, mereka yang keilangan kasih sayang dari orangtuanya pasti sangat menginginkan dan merindukan cinta & kasih sayang dari orang tua. Karena cinta & kasih sayang dari orangtua merupakan seuatu yang tidak bisa digantikan dengan apapun.

Moment ketiga yang saya dapatkan adalah pada saat saya berkunjung kerumah  kakak saya di Bogor. Saat itu saya melihat kakak saya sedang bermain bersama anaknya. Sangat terlihat bagaimana seorang ayah yang menyayangi anaknya. Kakak saya adalah seorang Dosen di salah satu Universitas Swasta di Bogor, pekerjaannya sangat padat dari senin hingga sabtu, dari pagi hingga malam hari. Seingga waktu bermain bersama anaknya menjadi semakin sedikit. Akhirnya, setiap hari minggu menjadi waktu bermain bersama keluarga. Karena, menurut kakak saya, cinta dan kasihsayang seorang ayah adalah sesuatu yang sama berperannya dengan ibu, oleh karena itu, dengan waktu yang minim harus digunakan semaksimal mungkin untuk bisa bermain bersama anak dan keluarga.

        Menurut saya, cinta & Kasihsayang dari seorang ayah adalah sesuatu yang tidak bisa tergantikan, sesuatu yang berbeda dengan kasih sayang seorang ibu. Kasih sayang seorang ayah akan menjadikan pribadi yang kuat.

Moment keempat yang saya dapatkan adalah pada saat saya sedang membeli susu di warung dekat kostan saya tinggal saat ini, saya tidak sengaja melihat ada ibu-ibu dan anak kecil sedang bermain sore-sore. Terlihat sekali kebahagiaan dari mereka. Salah satu ibu sedang bercanda dengan anaknya, da nada seorang ibu yan juga sedang menajak berbicara bayinya.
      Menurut saya, cinta & kasih sayang seorang bisa di wujudkan dengan hal yang sederana, dengan mengajak mereka bermain pun, itu sudah merupakan wujud cinta & Kasih sayang.


Moment terakir adalah tentang saya dan Ibu saya sendiri. Saat ini ibu saya adalah seorang Single parent, ayah saya meninggal Minggu, 5 Februari 2012. Tadinya ibu saya hanya tinggal bersama saya, karena kedua kakak saya sudah memiliki keluarga masing-masing, tetapi sekarang dengan berat hati saya pun harus meninggalkan ibu saya sendiri karena saya harus menuntut ilmu di Universitas Gunadarma. Sebagai anak yang paling dekat selama 4 tahun terakhir ini merupakan hal yang berat meninggalkan ibu saya sendiri, jauh dari saya. Moment ini diambil pada saat saya pulang ke Pandeglang dan saya akan menghadiri acara keluarga.

Menurut saya, Cinta & Kasih sayang seorang ibu adalah sesuatu yang tidak ada duanya. Hanya seorang ibuyang mampu memahami bagai mana anaknya, kasih sayang seorang ibu berbeda dengan ayah, cinta seorang ibu pada anaknya itu adalah cinta yang sangat kuat, kasihnya yang tulus mampu menghilangkan rasa yang terkadang tidak tahu apa sebabnya dan membuat diri menjadi tidak tenang, namun seorang ibu mampu membuat hati menjadi tenang.


Cinta & Kasih sayang dari setiap orang itu pasti berbeda, tetapi semua cinta & kasih sayang yang tulus  pasti bisa menjaga, membuat hati tenang, dan membawa kebahagiaan.


Sekian, Terimakasih.




Tuesday, October 4, 2016

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR

NAMA          : ILMA MALYANA AHMAD
NPM             : 13516450
KELAS         : 1-PA-01




TUGAS ILMU BUDAYA DASAR

(Wawancara yang dilakukan pada masyarakat sekitar tempat tinggal mengenai budaya di daera mereka)



          Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansakerta, Budhaya yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.

          Secara Formal, budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, agama, hubungan yan diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dalam kelompok. Budaya dapat diartikan juga hal-hal yang bersangkutan dengan akal dan cara hidup yang selalu berubah dan berkembang dari waktu ke waktu.

         

          Itu sekilas tentang pengertian budaya, kali ini saya akan menceritakan bagaimana wawancara saya mengenai bagaimana kebudayaan yang ada di daerah asal mereka. Dengan 3 narasumber yang berbeda masing-masing asal daerahnya



          Narasumber saya yang pertama bernama Yunita Widyanti, dia lahir di Pekanbaru, 17 Februari 1998. Saat ini dia sedang menjalani studi jenjang S1 sebagai Mahasiswa Fakultas Ekonomi jurusan
Akuntansi di Universitas Gunadarma.

          Wawancara ini saya lakukan pada tanggal 03 Oktober 2016.

          Saya menanyakan pada Yunita, apaka kebudayaan yang ada di Pekanbaru masih sangat kental dengan kebudayaan di zaman dahulu atau tidak, Yunita menjawab bahwa kebudayaan di daerahnya lumayan masih kental dengan adat istiadat tetapi tidak se kental dahulu, di bagian kotanya sudah banyak sekali perubahan yang terjadi karna majunya perkembangan teknologi masa sekarang. Namun jika di daerah-daerah kecil, adat-istiadatnya masih sangat kental. "Di daerah Pekanbaru yang daerahnya bernama Siak, disitu budayanya masih bagus dan ada peninggalan zaman dahulu." kata Yunita. Di daerah Yunita pernikahan masih sangat kental dengan budaya pada zaman dahulu, yaitu pernikahan yang digelar selama 3 hari berturut-turut. Dimulai dari acara Malam Berinai, akad nikah, baru pesta. Makanannya pun khas seperti ikan Patin.

          Saya bertanya lagi pada Yunita, bahasa apa yan sering digunakan untuk berbicara, Yunita menjawab bawa bahasa yang dia gunakan untuk berbicara sehari-hari adalah bahasa Indonesia, tetapi tidak jarang ada sedikit kata-kata berbahasa Pekanbaru, logat yang digunakan Yunita pun masih sangat terdengar Melayu, karena Yunita baru menetap kurang lebih 2 Bulan di Depok.

          Baginya memakai logat khas Melayu merupakan kebanggaan, karena dia bisa ikut melestarikan logat melayu dan menjadikannya ciri khas dirinya.

         





Foto Bersama Yunita





          Selanjutnya, Narasumber saya yang kedua adalah Bapak Khoirul Amri, beliau saat ini berumur 32 Tahun. Saat ini beliau sedang menjalankan usaha Konter Pulsa kecil-kecilan di daerah Jalan Kapuk, Pondok Cina Depok. Beliau sudah menjalankan usaha ini baru 2 bulan.

          Bang Amri (biasa di panggil oleh warga sekitar) adalah orang dari daerah Depok asli. Menurut Bang Amri, kebudayaan di Depok sudah mulai tercampur-campur, terutama di daerah Pondok Cina, karena di sekitar daerah ini banyak sekali pendatang. “Seberernya Depok itu kan masuknya ke daerah Jawa Barat, tapi tetep aja kebudayaannya ngikutin orang Jakarta, kaya Bahasanya, Makanannya, Adatnya, macem pernikaan itu ikutin adat Jakarta, tapi ya memang sesuai sama orang-orangnya juga dia ikutin Jakarta atau Sunda. Kalau saya sih jadinya ikut ke Jakarta, nih dari logat aja saya betawi banget” Ujar Bang Amri.



Foto bersama Bang Amri

          Yang terakhir, Narasumber saya adalah Bang Rama, beliau saat ini berumur 25 Tahun. Saat ini beliau sedang menjalankan usaha berdagang Nasi Kuning di daerah Jalan Kapuk, Pondok Cina Depok. Beliau sudah menjalankan usaha ini sudah 4 tahun.
          Bang Rama adalah orang asli Cirebon, Bang Rama merantau kesini sejak tahun 2012 lalu dan berdaang nasi kuning sejak saat itu. Pertanyaan yang sama saya tanyakan pada bang rama tentang kebudayaan yang ada di daerah bang rama. “Di Cirebon kalau di daerah saya itu masih lumayan kental, masih suka ngadain acara-acara daera di kampong, kaya Tarling, macem-macem deh, terus disana itu pakenya bahasa sunda lembut gitu, disana juga kalau pernikahan pakenya adat sunda” Kata Bang Rama.
“Saya disini kalau yang belinya orang Depok ya saya pakenya bahasa Indonesia logat-logat betawi gitu, tapi kalau yang belinya pake bahasa sunda ya saya ladenin pake bahasa sunda juga. Saya sih sebenernya lebih suka pake bahasa sunda, soalnya lebih sopan dan emang bahasa dari daerah saya sendiri, jadi lebih inget kampung kalau ngomongnya bahasa sunda ditambah logatnya”




Foto bersama Bang Amri

Jadi, itulah hasil wawancara saya dengan 3 narasumber saya. Bagi mereka kebudayaan adalah cirikhas diri mereka, dengan mereka bangga pada budayanya berarti mereka juga ikut melestarikan budayannya.

Jangan lupa pada budaya yang ada di daerahmu, karena kita semua bertanggung jawab uyntuk melestarikannya, agar nanti semua orang masih bisa merasakan budaya, tidak hanya mendengar ceritanya saja.



Sekian, Terimakasih.