Kau
selalu saja mengatakan hal yang tidak ingin ku dengar
Aku terlalu mengerti maksudmu, karena itulah aku
tak ingin dengar,
Aku berpura-pura tidak tahu menahu, tapi kau
semakin memojokkanku
Kemudian dengan sombongnya kau berkata,
kata-kata yang menyakitkan itu
Kau
selalu saja mengatakan hal yang ingin aku lupakan
Aku terlalu paham tentang pembicaraanmu, karena
itulah aku tak ingin ingat
Aku berpura-pura telah melupakannya, tapi kau
terus menyudutkanku
Kemudian dengan lembutnya kau berkata, kenangan
yang menyebalkan itu
Jika
kau tak suka aku
Maka katakan dan menjauhlah dariku
Jangan membunuhku perlahan dengan kata-katamu
yang tajam
Kata-kata itu menusukku lebih tajam dari pisau
Tak terlihat dan lukanya takkan bisa hilang
Jika
kau tak suka aku
Maka jangan hanya memojokkanku
Kau hanya bisa menyerangku dengan semua
kelemahan dan kekuranganku
Kau membunuhku perlahan-lahan, membunuh
kesabaranku
Aku ingin menutup mulutmu dan mengembalikan
kata-katamu
Kau
terkadang membicarakan hal-hal yang tak bisa kumengerti
Kau tak peduli aku mengerti atau tidak, yang
penting kau bicara
Kau tak pernah mau mendengarkan kata-kataku
Kau merasa kata-katamulah yang benar dan takkan
salah
Aku
akan jujur
Aku tak suka padamu
Aku tidak gampang membenci seseorang
Tapi aku gampang menyembunyikan kebencianku
Aku masih bisa memperlihatkan senyum dan
kebaikanku
Meskipun aku sangat membencimu
Walaupun aku harus berdusta, aku akan
berpura-pura
“Aku tidak ada dendam
padamu”
Aku
tidak ingin dibenci, karena itu aku tidak mau membenci
Tapi terkadang kau bertindak diluar batas
kemampuanku menerima
Aku bisa menerima semua cemoohanmu, caci makimu,
emosimu
Dan semua hal negative untukku dengan lapang dada
Yah…tapi jika aku sudah mengambil sikap DIAM
Itu artinya, aku sudah berada dititik puncak
Titik puncak emosiku
Terkadang,
aku berfikir
Lebih baik diam, karena diam menyisakan berjuta
misteri
Kau membencinya kan??
Kau
boleh tetap melanjutkan ocehanmu yang tak penting itu
Aku hanya akan diam dan mendengarkan semuanya
dengan sabar
Aku tak akan kabur dari siapapun yang ingin
menjatuhkanku
Karena aku akan menabung kritikanmu untuk
kesuksesanku
Kau
boleh tetap melanjutkan tawamu yang tak bisa di rem
Aku, sesekali akan ikut tertawa agar aktingku
sempurna
Aku berpura-pura menjadi orang yang bodoh
didepanmu
Tak apa, asal aku bisa mentertawakan diriku
sendiri
Lebih baik begitu, daripada aku terus
mentertawakan orang lain….
Aku
memang pantas untuk ditertawakan
Berbuatlah sesuka hatimu, dan aku akan berbuat
sebaliknya
Aku memang bodoh, saking bodohnya
Aku selalu saja berhasil membuatmu tertawa dan menjatuhkanku
Tertawalah…dan aku akan tertawa juga
Kau mentertawakan kebodohanku
Dan aku mentertawakan diriku, “Aku memang sangat bodoh”
Kata-katamu
masih menyayatku dengan kejinya
Lebih tajam dari benda apapun didunia
Aku akan bertahan dengan rasa sakit ini
“Karena suatu saat rasa
sakit ini akan menjadi obat”
Kau pasti tertawa terbahak-bahak mendengarkan
kata-kataku
Silahkan tertawa….tertawalah
sampai puas
Sampai rahangmu mungkin tidak bisa ditutup
kembali
Aku
melukiskan semua kekesalanku pada kertas kosong
Berharap semua hanya akan berakhir dalam goresan
tinta
Aku ingin kebencian ini terhapus dengan
sendirinya
Aku ingin mengakhiri kata-kata negatifmu
tentangku
Dengan caraku sendiri… :')
0 comments:
Post a Comment